“Kita Sekalian Sebagai Pelengkap”

Khutbah iftitah KHE. Abdurrahman pada Muakhat Persis tanggal 16 Januari 1981 pukul 20.30 “…Bila lahir pertanyaan, kenapa Persatuan Islam ini tidak ada kemajuan, hanya berputar-putar di sana; maka jawabannya, begitulah Persatuan Islam, yang senantiasa thawaf, berputar dalam lingkaran mardlatillah ! Meskipun Persatuan Islam ini anggotanya bisa dihitung dengan jari, tetapi pengaruhnya cukup besar; banyak ajaranLanjutkan membaca ““Kita Sekalian Sebagai Pelengkap””

Sekedar Refleksi: Tentang Anak – Permata Hati Kita

Oleh: Latipah * Berbicara tentang dunia anak adalah berbicara tentang seribu makna.Tentang keceriaan, keriangan, kelucuan, kepolosan, kecerdikan, kreativitas mereka, bahkan bisa jadi kejengkelan orang tua, kelelahan orang tua, ketidakberdayaan orang tua dan banyak lagi makna-makna yang tersimpan dalam definisi anak.Betapapun, anak adalah harta berharga yang Allah amanahkan kepada mereka yang punya banyak persediaan cinta. Karena,Lanjutkan membaca “Sekedar Refleksi: Tentang Anak – Permata Hati Kita”

Madrasah Diniyah part 4 (Peninjauan terhadap Peraturan Bupati Bandung Nomor 34 Tahun 2010)

Madrasah diniyah merupakan lembaga pendidikan islam yang melandasi para peserta didik untuk memiliki pengetahuan dasar mengenai Agama Islam, tidak lain seluruh pendidikan di Indonesia terintegrasi pada satu tujuan yaitu tujuan pendidikan Nasional yang terdapat dalam UU no 20 tahun 2003 pasal 2berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

Konsep Pendidikan Di Madrasah Diniyah Takmiliyah (Part 3)

Konsep Pendidikan Di Madrasah Diniyah Takmiliyah 1. Konsep Pendidikan Kata Pendidikan, Pendidik, mmendidik dan lain sebagainya memiliki beberapa arti yang berbeda. Secara etimologi kata tersebut bermula dari kata didik yaitu memelihara dan memberikan pelatihan mengenai akhlaq dan kecerdasan pikiran. sedangkan pendidikan merupakan hasil dari perbuatan(Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, 2007: 12). Menurut M. Darwis Hud (2002:Lanjutkan membaca “Konsep Pendidikan Di Madrasah Diniyah Takmiliyah (Part 3)”

Status Madrasah Diniyah Part 2

Oleh: Ahmad Taufik Nurdin Lembaga pendidikan Islam  pertama di Indonesia adalah mesjid. Mesjid merupakn pusat proses kegiatan, termasuk proses blajar mengajar. Setelah berkembangnya Zaman mulailah Madrasah menjadi sebuah Instansi pendidikan yang terpisah dari mesjid, walaupun ada yang masih menggunakan mesjid menjadi pusat pendidikan. Istilah Madrasah lazimnya digunakan untuk menyebut sekolah dasar ilmu Al-Quran, namun setelahLanjutkan membaca “Status Madrasah Diniyah Part 2”

Status Madrasah Diniyah Dalam Pendidikan Islam di Indonesia

AHMAD TAUFIK NURDIN Lembaga pendidikan Islam  pertama di Indonesia adalah mesjid. Mesjid merupakn pusat proses kegiatan, termasuk proses blajar mengajar. Setelah berkembangnya Zaman mulailah Madrasah menjadi sebuah Instansi pendidikan yang terpisah dari mesjid, walaupun ada yang masih menggunakan mesjid menjadi pusat pendidikan. Istilah Madrasah lazimnya digunakan untuk menyebut sekolah dasar ilmu Al-Quran, namun setelah abadLanjutkan membaca “Status Madrasah Diniyah Dalam Pendidikan Islam di Indonesia”

Implementasi Kebijakan Pendidikan

Menurut Muhibbin Syah pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang mendapatkan ilmu pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan . Pendidikan juga dapat disebut juga dengan Humanisasi atau memanusiakan manusia dengan kata lain pendidikan merupakan upaya untuk membantu manusia untuk dapat berinteraksi sesuai dengan martabat seorang manusia . Sedangkan menurut Ruswandi, pendidikan adalah proses pembudayaan, pelembagaan, pengalihan, memberikan, menggambarkan, menjelaskan mengarahkan, pembakuan dan lain sebagainya

Perkembangan Intelegensi Anak (Sebagai Landasan Metodologis Pendidikan Anak Usia Dini dan Sekolah)

Tahap perkembagan menurut Erikson pada akhir masa kanak-kanak atau anak berusia 8-11 tahun. Masa ini merupakan masa untuk berkolompok dan berorganisasi, maka pada masa ini anak dapat diarahkan pada tugas sosial yang terorganisasi.