Dina mumunggang gunung
Handapeun layung nu ngagantung
Caang masrahkeun diri kana poek
Kalangkang ilaing hut-het nyieun siluet
Arsip Kategori: Sastra dan Bahasa
Gaza, Lukamu adalah untukku juga
Oleh: Gungun Mulyawan Nawari Aku masih mendengar sayup-sayup suara muadzin dari rumahmu, Gaza seperti menjerit, sesekali merintih dan bergumam Ribuan nakhoda berduyun-duyun menjemput dan menghampirimu Membawa kapal-kapal doa Di lautmu, di laut yang semestinya menjadi milikmu Tapi kau terlingkup di rumahmu sendiri, terpenjara di sudut kamarmu sendiri Tangan-tangan jahil dan licik telah memagari halamanmu TanpaLanjutkan membaca “Gaza, Lukamu adalah untukku juga”
Catatan Kecil Seorang Hamba
Selama ku hidup di bumiMu, tidak sedikit kekeliruan dan kesalahan yang telah menodai kesucianku. Alangkah bodohnya aku, yang tak kunjung perbaiki akhlaqku dengan segudang fasilitas yang telah Engkau sediakan untukku. Wahai diriku, sampai kapan kau akan terus menjalani hal-hal yang dapat menghalangimu untuk dapatkan kebahagiaan yang tak semu? Tidakkah kau malu, atas waktu yang diberikan oleh Rabbmu untukmu perbaiki akhlaqmu?
JALANNYA PARA PEMUDA
Dalam catatan ini saya ingin sekali membahas mengenai bagaimana pengalaman bergaul dengan pemuda-pemuda yang penuh semangat itu. Pemuda-pemuda yang rasanya jarang sekali dapat ditemui. Manusia langkalah saya katakan mereka itu karena begitu anehnya mereka di tengah-tengah kehidupan hedonis akhir-akhir ini.
Ethnografi (Kajian Mengenai Etnis)
OLEH; AHMAD TAUFIK NURDIN Etnografi berasal dari dua kata, takni ethnos yang berarti bangsa, atau rumpun[1] dan graphy atau grafien yang berarti tulisan, gambaran atau uraian. Sedangkan etnografi adalah penguraian atau gambaran tentang bangsa-bangsa pada suatu waktu, gambaran mengenai bangsa-bangsa tersebut meliputi adat istiadat, susunan masyarakat, gambaran fisik (warna kulit, tinggi badan dan rambut), bahasa,Lanjutkan membaca “Ethnografi (Kajian Mengenai Etnis)”
Kélébét Konéng nu Nyangsang di Buruan
Kalangkang budak sakali deui ngelemeng dina juru panon beulah katuhu. Lumpat sakalumpat lampét bari ceurik jeung gugupay, ngudag mobil nu mawa kuring. Ngolébat dina sirah. Nyéh, kuring seuri, ngabayangkeun budak nu seuri, gugupay bari nyepeng kélébét konéng éta. Dikaos konéng jeung dicalana pondok lépis kojona.
Warna Kehidupan
Nur Fadillah Alumnus PPI 1 Pajagalan Tahun 2011 Sekelumit permasalahan seringkali membuat diri merasa sengsara. Adakalanya, sebuah peristiwa yang menurut orang banyak adalah sesuatu hal yang mengasyikkan, namun bagi kita adalah membosankan. Seperti seekor burung yang terperangkap dan merindukan kebebasan, dalam keadaan demikian seingkali kita meradang dan berteriak agar bisa keluar dari masalah tersebut. TahukahLanjutkan membaca “Warna Kehidupan”
BERKAS-BERKAS NU MOAL NGAJADI
Ku: Gungun MN Ber..ber…, ponsél gugurubugan. SMS. Diantos di péngkolan, cenah. Kuring buru-buru disalin. Calana coklat, beubeur hideung, kaméja telor asin dimamanis ku dasi. Ngeunteung tuluy nyisir bari héhéotan. Rapih ah, kasép, kari maké sapatu. Ari jasna disangkéh ambéh jiga Tom Cruise. Ber…ber…ber.., ponsél gugurubug deui. Tong hilap map héjo, cenah. Ampir wéh poho.Lanjutkan membaca “BERKAS-BERKAS NU MOAL NGAJADI”
Senja, ketika cinta bersemi
Kita tak mampu berdecak kagum. Kita hanya melongo.
Orang-orang di dalam bangunan itu tentu bukan robot tapi bergerak mengikuti satu komando.